PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi.
Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu
tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah
memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya. Program pendidikan
dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh karenanya harus lebih
diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik.
Kenyataan
menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak
dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan
siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pendidik tentang
karakteristik individu. Muncul keluhan dari pendidik atau guru bahwa mereka
merasa bahwa menjelakan sejelas jelasnya tetapi ada saja anak didik yang tidak
dapat memhami pelajaran dengan baik. Setiap kali orang belajar pasti melibatkan
pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada kecerdasan. Salah satu temuan yang
sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu
kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau
kecerdasan ganda. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahasnya di dalam
makalah ini yaitu tentang “kecerdasan ganda (multiple intelligences)”.
B. Rumusan Masalah
Dalam
membuat suatu makalah masalah sangatlah peting karena dari adanya masalah
tersebut akan memberikan penuntun bagi pembahasan selanjutnya, untuk menetapkan
suatu masalah hendaknya memberikan petunjuk tentang mungkinnya pengumpulan
data. Adapun rumusan masalah yang akan saya kemukakan dalam makalah ini adalah
apakah pengertian , jenis dan cara – cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru
untuk meningkatkan kecerdasan ganda?.
C. Ruang Lingkup
Untuk
menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan permasalahan dalam makalah
ini, maka ruang lingkupnya dibatasi hanya pada bahasan tentang pengertian,
jenis – jenis dan cara – cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru untuk
meningkatkan kecerdasan ganda.
D. Tujuan Pembahasan
Adapun
tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui pengertian kecerdasan ganda.
2.
Untuk mengetahui jenis – jenis kecerdasan ganda.
3.
Untuk mengetahui cara – cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru dalam
meningkatkan kecerdasan ganda
E. Manfaat Pembahasan
Hasil
makalah diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan antara lain :
1.
Sebagai wahana untuk melatih diri dalam pembuatan makalah yang berwawasan ilmu
pengetahuan.
2.
Sebagai informasi tentang kecerdasan ganda dan jenis - jenisnya.
3.
Agar pembaca dapat mengetahui bahwa manusia memiliki kecerdasan yang ganda
sehingga dapat melatih diri dengan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap
individu..
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kecerdasan Ganda
Istilah
kecerdasan atau intelegensi bukanlah sesuatu yang baru bagi kita sebagai
pendidik. Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu tentang
kecerdasanpun berkembang. Banyak ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu
melakukan penelitian tentang otak manusia. Setiap individu memiliki tidak hanya
memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences
atau kecerdasan ganda.
Teori
Kecerdasan Ganda (Multiple Inteligence) yang dikemukakan oleh Howard Gardner –
seorang professor psikologi dari Harvard University – akan dijadikan acuan untuk
lebih memahami bakat dan kecerdasan individu.
Jerold
E. Kemp dan kawan-kawan mengemukakan (1996) beberapa karakteristik individu
siswa yang perlu dipahami antara lain :
•
Age and maturity level
•
Motivation and attitude toward subject
•
Expectation and vocational level
•
Special Talent
•
Mechanical Dexterity
•
Ability to work under various enviro condition.
Salah
satu karakteristik penting dari individu yang perlu dipahami oleh guru sebagai
pendidik adalah bakat dan kecerdasan individu. Guru yang tidak memahami
kecerdasan anak didik akan memiliki kesulitan dalam memfasilitasi proses
pengembangan potensi individu menjadi yang dicita-citakan. Generalisasi
terhadap kemampuan dan potensi individu memberikan dampak negatif yaitu siswa
tidak memiliki kesempatan untuk mengebangkan secara optimal pternsi yang aa
pada dirinya. Akibat penanganan salah seperti yang dilakukan oleh sistem
persekolahan saat ini kita telah kehilangan bakat-bakat cemerlang.
Individu-individu yang cerdas tidak dapat mengembangkan potensi diri mereka
secara optimal.
B. Jenis – Jenis Inteligensi
Ada
delapan jenis intelegensi yang dikemukakan oleh Howard Gardner yaitu :
1. Intelegensi Bahasa (Linguistik)
Kecerdasan
bahasa berisi kemampuan untuk berfikir dengan kata-kata dan menggunakan bahasa
untuk mengekspresikan arti yang kompleks.
Berikut
ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi bahasa:
a.
Senang membaca buku, bercerita atau mendongeng.
b.
Senang berkomunikasi, berbicara,berdialog, berdiskusi dan senang berbahasa
asing.
c.
Pandani menghubungkan atau merangkaikan kata – kata atau kalimat baik lisan
ataupun tertulis.
d.
Pandai menafsirkan kata – kata atau paragraph baik secara lisan maupun
tertulis.
e.
Senang mendengarkan musik dan sebagainya dengan baik.
f.
Pandai mengingat dan menghafal.
g.
Humoris.
Contoh
orang-orang yang memiliki kecerdasan bahasa yaitu
•
Pengarang
•
Penyair
•
Wartawan
•
Pembicara
•
Pembaca berita
2. Intelegensi Logis - matematis
Kecerdasan
logis matematis memungkinkan seseorang terampil dalam melakukan hitungan,
penghitungan atau kuantifikasi, mengemukakan proposisi dan hipotesis dan
melakukan operasi matematis yang kompleks.
Berikut
ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi
logis-matematis :
a.
Senang bereksperimen, bertanya, menyusun atau merangkai teka – teki.
b.
Senang dan pandai berhitung dan bermain angka.
c.
Senang mengorganisasikan sesuatu, menyusun scenario.
d.
Mampu berfikir logis baik induktif maupun deduktif.
e.
Senang silogisme .
f.
Senang berfikir abstraksi dan simbolis.
Contoh
– contoh orang yang memiliki kecerdasan matematis logis adalah ilmuwan,
matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemprogram komputer
3. Intelegensi Visual Spasial
Orang
yang memiliki kecerdasan spasial adalah orang yang memiliki kapasitas dalam
berfikir secara tiga dimensi. Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan
spasial adalah pelaut, pilot, pematung, pelukis daan arsitek. Kecerdasan
spasial memungkinkan individu dapat mempersepsikan gambar-gambar baik internal
maupun eksternal dan mengartikan atau mengkomunikasikan informasi grafis.
Berikut
ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi visual
spasiall :
a.
Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik dan table.
b.
Peka terhadap citra, warna dan sebagainya.
c.
Pandai menvisualisasikan ide.
d.
Imaginasinya aktif.
e.
Mudah menemukan jalan pada ruang.
f.
Mempunyai presepsi yang tepat dari berbagai sudut.
g.
Mengenal relasi benda – benda dalam ruang.
4. Intelegensi Musikal
Kecerdasan
kinestetik tubuh adalahkecerdasan yang memungkinkan seorang memanipulasi objek
dan cakap melakukan aktivitas fisik. Contoh-contoh orang yang memiliki
kecerdasan kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.
Berikut
ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi musikal
:
a.
Pandai mengubah atau mencipta musik.
b.
Senang dan padai bernyanyi.
c.
Pandai mengoperasikan musik serta menjaga ritme.
d.
Mudah menangkap musik.
e.
Peka terhadap suara dan musik.
5. Intelegensi Kinestetik Tubuh
Kecerdasan
musikal dibuktikan dengan adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi, irama
musik. Orang-orang yang memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain ;
komposer, konduktor, musisi, kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang
sensitif terhadap unsur suara.
Berikut
ini individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi kinestetik tubuh. :
a.
Senang menari atau akting.
b.
Pandai dan aktif dalam olahraga tertentu.
c.
Mudah berekspresi dengan tubuh.
d.
Mampu memainkan mimic.
e.
Koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi.
f.
Senang dan efektif berfikir sambil berjalan, berlari dan berolahraga.
g.
Pandai merakit sesuatu menjadi suatu produk.
h.
Senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu yang lama.
i.
Senang kegiatan di luar rumah.
6. Intelegensi Intrapersonal
Kecerdasan
interpersonal adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
memahami dan dapat melakukan interaksi secara fektif dengan orang lain.
Kecerdasan interpersonal akan dapat dilihat dari beberapa oranng seperti; guru
yang sukses, pekerja sosial, aktor, politisi. Saat ini orang mulai menyadari
bahwa kecerdasan interpersonal merupakan salah satu faktor yang sangat
kesuksesan seseorang.
Berikut
ini individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi intra personal :
a.
Mampu menilai diri sendiri dan bermediasi.
b.
Mampu mencanangkan tujuan, menyusun cita – cita dan rencana hidup yang jelas.
c.
Berjiwa bebas.
d.
Mudah berkonsentrasi.
e.
Keseimbangan diri.
f.
Senang mengekspresikan perasaan – perasaan yang berbeda.
g.
Sadar akan realitas spiritual.
7. Intelegensi Interpersonal
(Sosial)
Kecerdasan
intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi
yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam
membuat rencana dan mengarahkan orang lain.
Berikut
ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi
intrapersonal :
a.
Mampu berorganisasi, menjadi pemimpin dalam organisasi.
b.
Mampu bersosialisasi, menjadi mediator, bermain dalam kelompok bekerja sama dalam
tim.
c.
Senang permainan berkelompok dari pada individual.
d.
Biasanya menjadi tempat mengadu orang lain.
e.
Senang berkomunikas verbal dan nonverbal.
f.
Peka terhadap teman.
g.
Suka memberi feedback.
h.
Mudah mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi orang lain.
8. Intelegensi Naturalis
Keahlian
mengenali dan mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para
pecinta alam adalah contoh orang tergolong sebagai orang – orang yang memiliki
kecerdasan ini.
Berikut
ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi
naturalis :
a.
Senag terhadap flora dan fauna, bertani, berkebun, memelihara binatang,
berinteraksi dengan binatang dan berburu.
b.
Pandai melihat perubahan cuaca, meneliti tanaman.
c.
Senang kegiatan di alam terbuka.
C. Cara Meningkatkan Kecerdasan
Ganda
Gambaran
umum dalam pembelajaran saat guru menjelaskan adalah ada anak yang senang
menerima pelajaran dan berbagai macam sifat siswa di dalam tingkat
kecerdasannya. Menurut Thomas Amstrong, kita tidak dapat memberi label mereka
sebagai “pebelajar verbal”, “pebelajar visual” atau “pebelajar kinestesis” atau
seterusnya karena tujuan dari suatu kegiatan pembelajaran adalah untuk
memperluas dan mengembangkan intelegensi/ kecerdasan anak didik. Tugas guru dan
pendidik adalah bagaimana menciptakan suasana belajar yang dapat mengembangkan
semua kecerdasan yang ada pada setiap individu anak didik. Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang mengembangkan semua
kecerdasan yaitu sebagai berikut :
•
Mengaktifkan seluruh indra anak didik
•
Melatih intelegensi / kecerdasan yang berimbang
•
Melatih silang intelegensi / kecerdasan yang bebeda.
1. Cara Mengaktifkan Seluruh Indra
Anak Didik
Ada
tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan seluruh indra anak didik
yaitu sebagai berikut :
a.
Melatih cara mendengar yang efektif. Telinga bagi manusia adalah instrument
yang luar biasa. Melalui telinga otak menerima bunyi dan membuat duplikat bunyi
tersebut dan mengulang seluruh bunyi tersebut seperti suatu simponi. Selain
itu, pendengaran juga merupakan salah satu unsur pokok dalam pembentukan
imajinasi dan kreativitas.
b.
Melatih mata untuk membaca cepat dan efektif. Mata merupakan bukti keajaiban
mekanisme biologis. Melaui mata otak dapat menerima fakta – fakta yang
menakjubkan yang dapat memberikan rangsangan yang lebih kaya, sehingga mata
dapat melihat dengan jeli, analitis, dan akurat. Mata sangat erat dengan
kemampuan membaca. Kecepatan membaca orang normal rata – rata 300 kata per menit
dengan kemampuan mengingat 40 – 70 persen dari seluruh isi bacaan. Bagi
seseorang yang terampil kecepatan membacanya dapat mencapai 600 kata per menit
dengan kemampuan mengingat isi bacaan secara utuh.
c.
Melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan tepat.
Mengenai keterampilan ini, penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut :
1.
Ada siswa yang tidak mencatat sama sekali.
2.
Ada siswa yang diberikan catatan lengkap yang dibuatkan oleh guru.
3.
Ada siswa yang membuat catatan lengkap sendiri.
4.
Ada siswa yang diberikan catatan berupa rangkuman oleh guru.
5.
Ada siswa yang membuat catatan berupa rangkuman sendiri.
6.
Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci.
7.
Ada siswa yang membuat catatan berupa kata – kata kunci sendiri.
Siswa
yang terakhir inilah yang paling bagus hasil belajarnya. Hal ini karena pikiran
hanya dapat mengingat kata – kata bukan kalimat. Kata – kata kunci merupakan
kata – kata inti yang menghubungkan satu pengertian dengan pengertian
berikutnya dalam suatu bacaan.
Begitu
besarnya potensi yang dimiliki oleh indera manusia sehingga harus dimanfaatkan
seoptimal mungkin.
2.
Melatih Kecerdasan Yang Berimbang
Dengan
teknik – teknik pembelajaran yang tradisional kita sebagai guru pasti sulit
melatih kecerdasan berimbang. Yang dimaksud dengan “berimbang” bukanlah melatih
semua kecerdasan secara bersamaan karena hal ini akan membuat pekerjaan yang
sia – sia.
Langkah
– langkah yang harus dilakukan untuk melatih kecerdasan yang berimbang adalah
sebagai berikut :
a.
Mengidentifikasi inteligensi anak didik. Caranya adalah sebelum memuli
pelajaran guru dapat memberikan test atau angket kepada siswanya untuk
menjajagi inteligensi mereka. Pertanyaan – pertanyaan itu dibaca dan diisi
sendiri oleh siswa kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini, guru dapat
melihat inteligensi mana yang paling menonjol pada siswa.
Selain
dengan test, mengidentifikasi inteligensi juga dapat dilakukan dengan cara
observasi. Observasi dapat dilakukan terhadap apa yang dilakukan anak didik
dikelas dan kegiatan di luar kelas. Observasi di dalam kelas yaitu dengan
melihat/mengamati apa yang dilakukan anak didik selama belajar, selama
mengerjakan tugas, kesukaan terhadap mata pelajaran tertentu, cara mereka
bertanya dan menjawab pertanyaan. Observasi kegiatan anak didik di luar kelas
dapat dilakukan dengan cara mengamati mereka di sela waktu istirahat.
b.
Menyusun rencana pelajaran yang dapat mengembangkan beberapa kecerdasan,
seperti :
1.
Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi
menarik dan dapat merangsang indera semaksimal mungkin ;
2.
Memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh inteligensi /
kecerdasan ;
3.
Merancang dan membuat tugas atau penilaian yang dapat menggali seluruh kecerdasan.
c.
Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh inteligensi atau
kecerdasan anak didik.
Kegiatan
yang dilakukan guru melalui cara ini, diantaranya adalah :
1.
Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa
kecerdasan, atau
2.
Menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan inteligensi /
kecerdasan anak didik.
Setiap
individu memiliki derajat jenis inteligensi/kecerdasan yang bervariasi. Tugas
guru adalah mengkombinasikan dan memadukan inteligensi – inteligensi tersebut
sebanyak mungkin dan membuat mereka senang belajar sehingga mereka mampu
menggunakan inteligensi. Sehingga mereka menemukan bahwa belajar itu mudah dan
menyenangkan. Anak didik seperti inilah yang disebut anak yang cerdas karena
seluruh kecerdasannya berkembang secara berimbang.
3.
Melatih Silang Kecerdasan Yang Berbeda
Yang
dimaksud dengan “silang”di sini adalah setiap inteligensi / kecerdasan anak
didik tidak dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan satu persatu
secara terpisah. Tujuannya adalah agar anak didik mengasah setiap bagian
kecerdasannya selama waktu tertentu. Ini dapat dilakukan secara individu dan
kelompok dan bisa juga di dalam atau diluar jam pelajaran. Melatih silang
inteligensi atau kecerdasan dapa dilakukan dengan membangun stasiun – stasiun
kecerdasan untuk setiap jenis kecerdasan yang berbeda. Yang dimaksud denga
“stasiun” disini bukanlah stasiun pemancar tetapi semacam display dengan
memanfaatkan sudut – sudut / ruang – ruang yang mudah terlihat oleh anak didik
dari segala arah.
Hal
– hal yang harus diperhatikan dalam membangun stasiun kecerdasan adalah sebagai
berikut :
1.
Pilih materi atau isi pelajaran yang khusus berdasarkan tingkat kesulitannya.
2.
Identifikasi semua kemampuan yang ada dalam setiap jenis kecerdasan.
3.
Klasifikasikan isi atau bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan – kemampuan
yang ada disetiap jenis kecerdasan, sampai menghasilkan satu – satu stasiun
kecerdasan.
4.
Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan ini di tempat – tempat yang sering
dikunjungi anak didik atau yang mudah terlihat dari berbagai arah.
Dengan
melatih silang kecerdasan anak yang berbeda ini berarti guru memberi kesempatan
kepada anak didik untuk melatih setiap bagian kecerdasannya sesuai dengan
kebutuhannya.
Dalam
meningkatkan kecerdasan ganda sejumlah cara atau metode dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan – kemampuan individu. Setiap metode digunakan untuk
meningkatkan jenis kecerdasan yang spesifik yaitu:
•
Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat dilakukana dengan cara mengadakan
permainan merangkai kata, buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis
tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata, dan
sediakan waktu untuk bercerita secara teratur dengan keluarga atau sahabat.
•
Cara untuk meningkatkan kecerdasan spasial yaitu seringlah berlatih permainan
gambar tiga dimensi, puzzle, kubus, dan teka-teki visual lainnya, dekorasi
ulang interior dan taman rumah, buatlah struktur benda dengan logo, atau bahan
mainan tiga dimensi lainnya.
•
Meningkatkan kecerdasan matematis logis dapat dilakukan dengan cara berlatih
menghitung soal-soal matematika sederhana di kepala ( berapa 21 X 40 dalam 5
detik), pelajari cara menggunakan sempoa, sering-seringlah mengisi teka-teki
silang/asah otak lainnya.
•
Kecerdasan musikal dapat dilatih dengan cara mengunjungi konser atau
pertunjukan musik, bernyanyilah di kamar mandi atau di manapun yang
memungkinkan untuk bersenandung, luangkan waktu selama satu jam setiap minggu
untuk mendengarkan gaya musik yang tidak dikenal akrab (western, jazz, country,
world music ,dll).
•
Meningkatkan kecerdasan kinestetik dapat dilakukan dengan carai bergabung dan
berlatih berdsama dengan klub olahraga di lingkungan, pelajarilah kegiatan
dansa, kumpulkanlah berbagai macam benda yang memiliki beragam tekstur dan
bentuknya khas, cobalah kenali benda-benda tersebut dengan mata tertutup.
•
Cara atau metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan
interpersonal yaitu: belilah kotak kartu nama, penuhi dengan nama kontak
bisnis, teman, kenalan, kerabat, dan orang lain, serta tetaplah menjalin
hubungan dengan mereka; luangkan waktu selama 15 menit setiap hari untuk
mempraktekkan mendengarkan secara aktif dengan pasangan hidup atau sahabat
dekat; bekerjasamalah dengan satu orang atau lebih dalam sebuah proyek yang
berdasarkan pada kesamaan minat (seni kain perca, pemain bass, penulisan
artikel tentang pantai).
•
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut : pilihlah tokoh favorit yang positif, dan baca serta jadikan mereka
sebagai kawan imajinasi dalam memecahkan suatu permasalahan yang membutuhkan
waktu pemahaman yang dalam, lakukanlah sesuatu yang menyenangkan diri
sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan waktu sekitar sepuluh menit setiap
sore hari untuk meninjau kembali secara mental berbagai macam perasaan dan
gagasan yang dialami.
•
Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis antara lain
peliharalah hewan favorit, tingkatkan frekuensi melihat acara-acara mengenai
program flora dan fauna, cobalah untuk menahan dari untuk tidak merusak
lingkungan, seperti mencorat-coret meja, menginjak rumput kantor, memetik bunga
yang sedang tumbuh.
Tabel
Kecenderungan dan Metode Belajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan
Kecerdasan Ganda
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih
yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Kecerdasan
adalah sehimpunan kemampuan dan ketrampilan. Kecerdasan dapat ditingkatkan
dengan cara belajar yang mengembangkan kemampuannya secara penuh.
2.
Howard Gardner, seorang pakar psikologi dari Harvard University, mengemukakan
delapan jenis kecerdasan yang meliputi kecerdasan:
•
Bahasa
•
Matematis logis
•
Spasial
•
Musikal
•
Kinestetis tubuh
•
Interpersonal
•
Intrapersonal
•
Naturalis
3.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang
mengembangkan semua kecerdasan yaitu sebagai berikut :
•
Mengaktifkan seluruh indra anak didik
•
Melatih intelegensi / kecerdasan yang berimbang
•
Melatih silang intelegensi / kecerdasan yang bebeda.
B.
SARAN
Dari
makalah yang penulis sampaikan adapun saran penulis adalah setelah membaca
makalah ini diharapkan agar setiap orang mau belajar untuk mengasah kecerdasan
yang dimilikinya sehingga jika setiap orang mampu menggunakan inteligensi /
kecerdasannya yang paling kuat maka mereka akan menemukan bahwa belajar itu
mudah dan menyenangkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Armstrong,
T., 2002. Sekolah Para Juara : Menerapkan Multiple Intelegences di Dunia
Pendidikan. Bandung : Kaifa
Budiningsih,
C. Asri, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Dalton,
J. 1990. Creative Thinking and Cooperative Talk in Small Group. Australia :
Thomas Nelson
Dryden,
G.S. 1999. Revolusi Cara Belajar : Keajaiban Pikiran. Bandung : Kaifa
http
:// fadibae.wordpress.com
pada
tanggal 12 Oktober 2010
http
://pensa-sb.info/teori-kecerdasan-ganda
pada
tanggal 12 Oktober 2010
Meier,
Dave. 2000. The Accerated Learning Handbook : A Creative Guide to Designing and
Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts : Allyn and
Bacon
Suciati,dkk.
2007. Belajar dan Pembelajaran 2.Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka.
Suparno,
P.2000. teori inteligensi ganda dalam pembelajaran fisika di sekolah menengah.
Dalam A. Atmadi dan Y. setiyaningsih (Ed), Transformasi Pendidikan Memasuki
Milenium Ketiga. Yogyakarta : Kanisius.
No comments:
Post a Comment