Jalan Pintas - Anggota Barisan
Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama menghadang ratusan
aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sedang melakukan konvoi
atau pawai. Banser paksa turunkan bendera Khilafah yang di
bawa anggota Hizbut Tahrir Indonesia hingga nyaris terjadi keributan
diantara keduanya.
Penghadangan ini dilakukan anggota Banser Tulungagung
dan Trenggalek di perbatasan kedua wilayah pagi tadi. Mereka menghentikan
iring-iringan anggota HTI yang sedang melakukan taaruf atau pawai
menuju Surabaya. “Kami hentikan dan rampas bendera yang mengarah pada
spirit khilafah,” kata Yoyok Mubarok, Ketua Satuan Koordinator
Cabang Banser Tulungagung yang memimpin aksi, Sabtu 1 April 2017 lalu.
Masih menurut Yoyok, terdapat sedikitnya 100
anggota HTI yang mengendarai motor dan satu mobil bak terbuka yang
melaju beriringan dari Trenggalek menuju Tulungagung. Rencananya mereka akan
mengikuti Kirab HTI bertema “Khilafah Kewajiban Syariat” di
Surabaya keesokan harinya Minggu, 2 April 2017. Tak hanya dari Trenggalek,
anggota HTI ini juga menggalang kader mereka di Tulungagung dan
tiap-tiap kota yang dilalui menuju Surabaya.
Selain menghentikan dan merampas bendera HTI,
anggota Banser juga membubarkan konvoi mereka dengan paksa.
Anggota HTI diminta pulang ke rumah masing-masing dan tak melanjutkan
perjalanan demi keselamatan mereka sendiri. “Kami minta pulang untuk
anggota HTI dari Tulungagung, yang rumahnya Trenggalek kami minta
balik,” kata Yoyok yang menghadang mereka di perbatasan Trenggalek –
Tulungagung.
Dia mengaku sudah mendengar kabar akan dilakukannya konvoi
tersebut sejak beberapa waktu lalu. Karena itu sebanyak 200
anggota Banser disiagakan di ruas jalan antar kota, pusat keramaian,
dan alun-alun kota. Mereka diperintahkan membubarkan setiap
kegiatan HTI yang mengarah pada pendirian negara Islam dan
mengancam NKRI.
Kegiatan tersebut juga sudah dikoordinasikan dengan Kepolisian
dan TNI setempat agar tak terjadi kerusuhan. Bahkan dalam penghadangan tersebut
anggota polisi dan TNI turut mengamankan mereka. “Semua kita koordinasikan
dengan aparat,” kata Yoyok.
Sementara Ketua Satkorcab Banser Trenggalek Fatkhur
Rohman telah meminta Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan aparat untuk
menghentikan seluruh kegiatan HTI di Trenggalek yang bersifat makar.
Surat itu bahkan sudah disampaikan sebelum diadakannya konvoi hari ini agar tak
terjadi keributan. Namun faktanya aktivis HTI tetap ngotot melakukan
konvoi.
Tidak ada pernyataan dari pihak HTI atas penghadangan
itu. Mereka langsung membubarkan diri setelah sempat bersitegang
dengan Banser
Selain di
perbatasan Trenggalek-Tulungagung, massa Ansor-Banser lain juga terpantau
bersiaga melakukan penghadangan di beberapa titik perbatasan
Tulungagung-Kediri, Tulungagung-Blitar, perbatasan kota Blitar maupun
Blitar-Malang.
https://www.youtube.com/watch?v=KMU3PXz7s30&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=KMU3PXz7s30&feature=youtu.be
sumber : http://ansornews.com/
No comments:
Post a Comment