Wednesday, March 1, 2017

Putusnya Jembatan di Mojo Kediri, Warga Terobos Police Line


Terputusnya Jembatan Ngadi di perbatasan Kediri-Tulungagung seolah menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat sekitar banyak dari masyarakat yang penasaran ingin melihat dari dekat bagaimana kondisi jembatan yang putus tersebut akibatnya banyak warga yang nekat menerobos police line, Selasa (28/2/2017).
Jembatan sekaligus jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung ambruk. Akibatnya, akses jalan terputus dan lumpuh total. 

Jembatan tersebut berada di Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Tulungagung. Kepala Desa Ngadi, Basuki Eko Margono mengatakan, putusnya jembatan akibat hujan deras yang terjadi di wilayah tersebut beberapa hari ini. 

Sungai pun meluap dan membawa material pohon serta lumpur dari lereng gunung Wilis. Akibatnya, pondasi jembatan tergerus dan ambruk. 
Wakil Bupati Kediri, Masykuri Ihsan yang meninjau lokasi terputusnya jembatan tersebut juga mengatakan akan segera mengambil langkah untuk melakukan perbaikan. 

"Saya akan lapor ke provinsi dan segera melakukan langkah darurat apakah ini akan dibangun jembatan darurat atau apa. Kita menunggu petunjuk provinsi, meskipun ini jembatan Pemkab Kediri," jelas Masykuri. 
Lokasi disekitar jembatan sudah dipasangi police line namun tampaknya warga tidak menghiraukan police line sehingga tetap nekat menerobos masuk. Terlebih di lokasi tidak ada petugas yang berjaga untuk melarang warga menerobos police line.
"Saya penasaran ingin melihat dari dekat kondisi jembatan setelah putus," ungkap Rumini (35) salah satu warga kepada Surya Online.
Setidaknya ada puluhan orang yang menyaksikan Jembatan Ngadi yang putus, baik dari sisi wilayah Kediri maupun Tulungagung. Selain orang dewasa juga banyak anak-anak sepulang sekolah yang menyaksikan.
Sebenarnya polisi telah memasang dua police line di lokasi jembatan putus. Pemasangan police line diharapkan masyarakat tidak mendekat ke dekat jembatan karena kondisi tanahnya labil.
Malahan petugas juga memasang bambu untuk menutup akses masuk. Karena tidak ada petugas yang berjaga warga seenaknya menyaksikan dari dekat kondisi jembatan yang telah putus. Padahal kondisi tanahnya sudah rawan ambrol.
Kapolsek Mojo AKP Sokib Dimyati saat dikonfirmasi Surya menyebutkan, dari hasil pengecekan telah terjadi retakan tanah. Sehingga dikhawatirkan tanahnya tiba-tiba ikut ambles karena bagian bawahnya sudah berlubang.
"Kami himbau masyarakat tidak usah melihat terlalu dekat. Cukup melihat dari batas police line," ungkapnya.
Kapolsek mengaku bakal menempatkan anggotanya untuk berjaga di lokasi. Karena posisi tanah di pondasi jembatan yang telah ambrol telah meninggalkan lubang.
Sementara Suyono, Kadishub Pemkab Kediri menyebutkan, di bawah pondasi jembatan yang telah ambrol terjadi retakan yang cukup dalam karena kondisi tanah di bawahnya telah hilang diterjang banjir.
"Masyarakat kalau melihat jangan mendekat karena tanah pondasi jembatan kondisinya sudah growong," jelas Suyono yang meminta warga tidak menerobos police line.
Laporan Wartawan Surya, Didik Mashudi

No comments:

Post a Comment