Wednesday, January 20, 2016

PERJALANAN CINTA AUFA DAN INDAH WAHYUNI


Cinta. Aku tak tahu bagaimana ia bermula yang aku tahu ia mengalir begitu saja, hingga aku merasakan sesuatu yang berbeda darinya. Seperti kisah ini, entah bagaimana mulainya tapi yang pasti saat ini kami ingin selalu bergandengan tangan menyongsong masa depan gemilang dan berharap takdir Tuhan berpihak pada kami.
Sore ini, hujan akan segera turun. Aku melirik ke arah timur langit, masih sama seperti arah barat langit, gelap padahal jam masih pukul setengah enam. 
“Bagaimana kalau kita pulang sekarang?” Tanyaku.
"Ia tersenyum lalu mengangguk"
Seperti yang aku bilang tadi, aku masih belum bisa memiliki pemahaman yang baik tentang cinta. Indah wahyuni, itulah namanya kekasihku saat ini, aku masih belum mengerti mengapa aku begitu mencintainya. Aku mengenalinya saat duduk di bangku kuliah lewat salah satu organisasi ekstra kampus. waktu itu sedang di adakan masa penerimaan anggota baru ketika pertama kali bertemu semua biasa saja hingga akhirnya karena seringnya intensitas kita bertemu mulai muncul lah benih-benih asmara dihati hingga pada tanggal 07 Nopember 2012 kami berdua sepakat untuk berpacaran. Entahlah, aku belum bisa memastikan hubungan ini bisa berjalan lama hingga ke pelaminan atau tidak, yang pasti aku tahu, kami berdua bersama-sama berusaha untuk tetap bersama.
Semenjak jadian semua berubah. Yaps, aku memang berubah. Ini seperti bukan aku. Aku, yang mulanya tidak suka smslama-lama, tapi sekarang malah suka. Tiada hari tanpa sms an, dan aku menikmati suasana seperti ini. Aku yang dulunya selalu cuek kalau berpacaran tapi kali ini tidak lagi. Dan dulunya aku pernah punya komitmen untuk tidak berpacaran, sekarang aku meninggalkannya. Aku bingung dengan sifatku yang sekarang. Tapi tak apalah perubahanku lebih baik. Aku sering menghadirkan senyuman, mulai perhatian dengan kawan, dan yang paling penting aku enggak pernah update status galau di Facebook. Aku menarik nafas panjang. Pernah suatu hari aku melemparkan pertanyaan anehnya melalui telpon seluler, “Kenapa Adek mau nerima Abang?”
“Enggak tahu Bang.” Jawabnya singkat.
“Yeah. Kok enggak tahu sich. Abang bingung aja. Abang kan jelek, hitam. Kok mau sama abang?” ujarku.
Aku masih tersenyum. Terkadang aku lupa kalau sekarang kami ngobrol lewat hape. Mana mungkin sinyal mampu menerjemahkan senyuman.
“akupun enggak tahu Bang, kenapa bisa begini. Mungkin ini takdir,” sambungnya lagi.
Aku memang enggak bisa menebak apa yang kamu pikirkan tentang diriku saat ini, tapi yang pastinya aku rasakan, kamulah satu-satunya wanita yang kasih sayangnya sangat terasa di hati ini. Aku tak tahu harus mendeskripsikan sayangnya seperti apa tapi yang jelas aku nyaman bersamamu. Aku tenang bersamamu dek…
Walaupun kita tengah bersama, aku masih belum bisa mengartikan makna cinta, yang aku tahu saat ini aku damai bersamamu. Rasanya aku tidak sendiri lagi, ada tempat berbagi suka dan dukaku. Aku benar-benar minta maaf jika saat ini sikap dan sifatku bukanlah seperti mantan-mantan kekasihmu, aku tidak bisa memberikan hal yang lebih seperti mereka, tapi percayalah aku berusaha menjadi penenang dan penyemangat sekaligus menjadi pendamping yang setia untukmu Dek… entah sampai kapan…
singkat cerita kisah cinta ini berjalan sekitar 3 tahun waktu yang cukup untuk bisa memahami satu sama lain hingga pada hari minggu 13 desember 2015 yang lalu kita sepakat untuk bertunangan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 6 malam dengan menaiki mobil aku dan keluarga berjalan menuju rumah calon mertua guna mengikuti proses tunagan dan juga membahas tanggal untuk melangsungkan pernikahan. semua keluarga sudah berkumpul baik dari keluarga wanita dan juga keluarga dari pihak laki-laki. suasana begitu hikmat dan acara yang ditunggu tunggu pun akhirnya tiba waktu dimana aku harus memasangkan sebuah cincin kepada calon istriku nanti, sebuah cincin yang menjadi simbol bahwa kita sudah memiliki sebuah ikatan. keringat dingin mulai membasahi wajahku jatung serasa berdetak semakin kencang. dengan mengucapkan bismillah dan disaksikan seluruh keluarga aku pun memasangkan cincin yang sudah aku bawa dari rumah ke jari tengah sebelah kiri calon istriku. 
"Kamu gugup mas?" tanya kekasihku
"iya dek gugup banget" jawabku sambil tersenyum
Setelah acara yang menguras keringat tadi acara kembali dilanjutkan acara dimana melibatkan pasa sesepuh untuk menentukan tanggal acara pernikahan. sekian lama berunding antara para sesepuh dan keluarga dan akhirnya tanggal pernikahan sudah di tentukan yaitu pada tanggal 06 Maret 2016. 
Hanya bisa berjuang dan berdo'a supaya kisah cinta ini bisa berlanjut sampai nanti.

No comments:

Post a Comment